Jumat, 11 Maret 2016

MAKNA LAMBANG PORSIGAL





MAKNA LAMBANG PORSIGAL

1.      WARNA DASAR KUNING GADING
Berarti, bahwa PORSIGAL dengan semangat yang tinggi, selalu menumbuhkan perasaan cinta damai, mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman dunia, berusaha membebaskan fakir-miskin dan kaum lemah sesama hidup dari berbagai penderitaan, sebagai pengejawantahan dari sesanti :

MAWAYU RAHAYU HARJANINGRAT, NGRUWAT POPO CINTROKO NING SAMI

Dalam misinya yang demikian, PORSIGAL berpendirian bahwa “Mencintai” Pencak Silat mendarah mendaging (HAMBALUNG SUMSUM) bukan saja Pencak Silat sebagai kekayaan Budaya Bangsa yang harus dilestarikan, tetapi lebih dari itu Pencak Silat sebagai sarana mencapai nilai kemanusiaan yang lebih tinggi, berbudi luhur, lemah lembut pekertinya dan penuh cinta kasih kepada sesama.

2.      WARNA MERAH DARAH / MERAH HATI
Berarti, bahwa PORSIGAL disamping menumbuhkan dan membina terus semangat dan kegagahan serta kekuatan jasmani (raga) harus pula mengutamakan OLAH BATIN dan OLAH NOLO (HATI); karena justru hatilah hakikat kepribadian manusia sejati.

3.      WARNA HITAM
Berarti, bahwa PORSIGAL harus memiliki kekuatan dan kebulatan tekad untuk melaksanakan prinsip :

TITI, TOTO, TATAG, TUTUG, TANGGON

Dalam menekuni Pencak Silat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan kemanusiaan dalam menghadapi tantangan kehidupan serba aneka ragam coraknya.

4.      SAYAP GARUDA BERWARNA KUNING, MENGAPIT BOLA DUNIA
Merupakan penggambaran asas:

GARUDHO HANGRANGSANG BAWONO

Rajawali yang siap menguasai jagad raya, adalah penggambaran sifat dan sikap gelora jiwa muda yang penuh kegagahan dan keberanian, penuh vitalitas, selalu siap menghadapi tantangan kehidupan tanpa rasa takut, rasa khawatir dan kecil hati, semata-mata karena percaya diri Sebagai hamba Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk Murbo Waseso Dunia (Khalifah Allah di muka Bumi).

5.      CAKRA BERMATA DELAPAN YANG MERUPAKAN ARAH DELAPAN MATA ANGIN
Merupakan penggambaran asas “ ASTHO MULAT” (delapan sudut pandang / delapan dimensi) yang berarti, bahwa setiap warga besar PORSIGAL pada peringkat atau tahap/ tingkat tertentu dalam pengendapan kejiwaan, diharapkan telah memiliki pandangan/ wawasan luas baik tentang kehidupan persilatan maupun tuntutan kehidupan di masyarakat dan dunia ramai.
Setiap mata cakra bercabang 3 (tiga) artinya, di dalam memahami dan memasuki pergaulan dunia yang luas, ilmu silat yang dimiliki harus dijabarkan dengan prinsip “TETELUNING ATUNGGAL” (TRILOGI) yakni keseimbangan Olah Jasad / Jasmani, Olah Nalar (Inthidhar, akal fakir) dan Olah Nolo (Hati, kalbu) atau keseimbangan antara “ CIPTO, ROSO, KARSO atau KARYO” sehingga indah seperti kuncup bunga yang hendak mekar, menawan hati.

6.      NYALA API LIMA BERWARNA PUTIH, MEMBENTUK RANGKAIAN HURUF ARAB BERBUNYI “ALLAH” DENGAN MASING-MASING HURUF BERUJUNG TIGA
Merupakan gambaran asas:

“ CIPTO JATI HAROSO TUNGGAL”

(Hakikat menyatunya diri dengan Sang Pencipta, menyatunya makhluk dengan Khaliqnya) yang artinya pada peringkat tertentu setiap warga PORSIGAL akan mencapai pengendapan kejiwaan yang khusu’, tenggelam dalam berdzikir dan selalu muqorobah dengan diiringi semangat tafakur (berfikir tentang Kebesaran Allah SWT) dengan sepenuh kesucian niat dan hati, merupakan perwujudan / praktek penghayatan dan pengamalan secara hakiki jiwa Pancasila dengan hiasan pribadi yang penuh IMAN, ISLAM dan IHSAN.

7.      SENJATA TRISULA
Berarti, bahwa PORSIGAL dengan berbekal ilmu silat dalam berbagai dimensinya, selalu siap siaga membela negara, bangsa dan agama Sebagai Satria Pinuji, dengan landasan kebenaran, keadilan dan kesucian.
Pada sisi lain, TRISULA tersebut menggambarkan semangat melakukan pembelaan umum dengan sesanti :

SURO DIRO JOYONINGRAT miwah JOYO-JOYO KAWIJAYAN ing tembe LEBUR DENING KASUDIBYAN; SUDIBYANING LELABUHAN, LABET LABUH, LELADI PROJO HAMBENGKAS RUBEDANING SAMI, HANGRUKEBI AGOMO AGEMING AJI”.

8.      LIMA WARNA DOMINAN DALAM LAMBANG (MERAH, KUNING, HIJAU, PUTIH, HITAM)
Merupakan penggambaran 5 (lima) asas Kepribadian PORSIGAL dalam segala suasana dan cuaca, dalam segala tempat dan keadaan, yakni setiap warga besar PORSIGAL harus selalu berusaha untuk menjadi manusia taqwa yang berkualitas dengan mendasari pribadi pada sikap dan sifat pinuji :
Ø  Ngobah Mosikake Saliro;
Ø  Ngolah Kridhaning Nalar;
Ø  Hamanjing Ajur-ajer;
Ø  Tepo Seliro;
Ø  Mandireng Pribadi.

Yaitu aktif dan kreatif, SUPEL dalam BERGAUL tetapi TEGAS dalam PRINSIP, memiliki toleransi dan sikap tenggang rasa yang tinggi dan selalu percaya diri pribadi semata-mata sebagai hamba Allah SWT yang harus mandiri.

STRUKTUR KEPENGURUSAN





 S T R U K T U R
DEWAN PENGASUH PERWAKILAN
( D P P )
PORSIGAL 
KABUPATEN JOMBANG


Kesekretariatan : Jl. Astrorejo No. 26, Dsn. Dayangan, Ds. Genukwatu, Kec. Ngoro, Kab. Jombang


A. DEWAN SESEPUH DAN PENASIHAT
  1. Ustd. SUMARNO 
  2. RAHMAD SALMAN
B. DEWAN PENGASUH PERWAKILAN KAB. JOMBANG
  1. KETUA                           : SWIS DANANG ANDRIANSYAH
  2. WAKIL KETUA             : MOH. TOYIB SOBARNAS 
  3. SEKRETARIS I              : KHUSNUL KHOTIMAH 
  4. SEKRETARIS II             : AHMAD MUZAYYIN K.
  5. BENDAHARA I             : SITI FATIMAH 
  6. BENDAHARA II            : ERWIN AGUSTI

C. SEKSI BIDANG
  1. TEKNIS DAN LATIHAN  
    1. HAMAM SYARIFUDDIN
    2. M. RIZA ZAMRONI 
  2. HUMAS
    1. AFFAN MABRUR
    2. DIDIK HANARUDIN
    3. AHSIN MUZAKI
  3. SENI DAN BUDAYA
    1. IMAM MUKHLASIN
    2. SAMSUL BAHRI
  4. MENTAL DAN SPIRITUAL
    1. NUR MUKHLISIN
    2. ROZIQ NUTATHO HIRIN
    3. ZAINUL
  5. CORPS WASIT DAN JURI
    1. SURONO
    2. FAJAR FAUZI
    3. AHMAD JAWAHIR

ANGGOTA

NO
NAMA
ALAMAT
1.
DANDY SETYA PUTRA M.
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
2.
BAMBANG SETIAWAN
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
3.
FEBRI PRAYITNO
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
4.
M. IQBAL MUBAROK
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
5.
M. FAUZI IKHSAN
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
6.
JOKO ADI PRASTYO
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
7.
DANU PRASTYO
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
8.
DURROTUN MUNFARIDA
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
9.
RIA AGUSTIN
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
10.
ABDUL ADANI
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
11.
UUD NASRULLOH
DAYANGAN, GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
12.
SYAIFUL BAHRI
GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
13.
MOH. QOLFATIR RIUS
GENUKWATU, NGORO, JOMBANG
14.
AMIR FATONI
JATIREJO, JOMBOK, NGORO, JOMBANG
15.
SRI AGUSTIANINGSIH
PAGENG, JOMBOK, NGORO, JOMBANG
16.
BAGUS FEBRIANTO
BAKALAN, PULOREJO, NGORO, JOMBANG
17.
AMINUDIN
BAKALAN, PULOREJO, NGORO, JOMBANG
18.
M. AZIZ FATHUROZIKIN
JEMPARING, PAKEL, BARENG, JOMBANG
19.
PENDI
SUKOTIRTO, BADANG, NGORO, JOMBANG
20.
IKHYAK ULUMUDIN
BLARU, BATAN, BADAS, KEDIRI
21.
DENY
BLARU, BATAN, BADAS, KEDIRI
22.
SULIS
BLARU, BATAN, BADAS, KEDIRI